Contoh Kwitansi Jual Beli Mobil – Dalam setiap transaksi kendaraan, termasuk jual beli mobil, penting bagi kedua belah pihak, baik penjual maupun pembeli, untuk memastikan semua dokumen tercatat secara resmi. Dokumen paling fundamental yang harus ada adalah kwitansi. Kwitansi jual mobil bukan hanya sekadar kertas tanda terima biasa.
Sebaliknya, kwitansi berfungsi sebagai bukti pembayaran resmi yang sah secara hukum dan menjadi salah satu dokumen penting untuk melengkapi berkas perpindahan kepemilikan kendaraan.
Kwitansi adalah bukti sah bahwa transaksi telah terjadi. Dengan adanya kwitansi, penjual dan pembeli memiliki pegangan yang valid mengenai jumlah uang yang dibayarkan, nama kendaraan, serta identifikasi kendaraan yang diperjualbelikan.
Dokumen ini sangat krusial karena melindungi hak dan kewajiban kedua belah pihak. Selain itu, kwitansi yang benar dapat menghindari risiko sengketa di kemudian hari.
Komponen Wajib dalam Kwitansi Jual Beli Mobil yang Sah

Agar kwitansi jual beli mobil dianggap resmi, kuat secara hukum, dan dapat dipertanggungjawabkan jika terjadi masalah legal di kemudian hari, ada beberapa komponen penting yang wajib dimasukkan.
1. Identitas Penjual dan Pembeli
Mencantumkan identitas dari kedua belah pihak adalah hal yang sangat penting. Ini memastikan bahwa transaksi dilakukan antara dua orang yang benar-benar bertanggung jawab secara hukum. Data yang harus dicantumkan mencakup nama lengkap, nomor KTP, dan alamat jelas kedua pihak. Bagian “Telah diterima dari” biasanya diisi dengan nama pembeli atau buyer.
2. Detail Mobil atau Kendaraan
Kwitansi harus memuat informasi lengkap mengenai objek transaksi. Detail ini berfungsi sebagai identifikasi kendaraan yang dijual dan wajib dicantumkan, seperti merek dan tipe mobil (misalnya: Toyota Avanza G 1.5), tahun produksi, dan nomor polisi atau plat nomor (nopol).
Lebih rinci lagi, untuk keperluan administrasi seperti mutasi atau balik nama, penting untuk menyertakan nomor rangka dan nomor mesin kendaraan. Saat transaksi, nomor rangka dan nomor mesin ini disarankan untuk digesek (digesek terlebih dahulu) dan disesuaikan dengan yang tertera pada STNK dan BPKB. Detail kendaraan ini ditulis dalam bagian “Guna membayar” atau “Untuk pembayaran”.
3. Nominal Harga Mobil (Jumlah Pembayaran)
Harga yang disepakati oleh kedua belah pihak harus dituliskan secara jelas. Hal yang paling penting dalam penulisan harga adalah mencantumkan nominal dalam angka dan huruf (terbilang). Menuliskan nominal dalam bentuk abjad (abjad) atau terbilang (misalnya: “Delapan Puluh Juta Rupiah”) berfungsi untuk menghindari penafsiran ganda atau kebingungan terkait jumlah uang yang dibayarkan. Setelah itu, jumlah total juga dicantumkan dalam angka (misalnya: Rp 80.000.000).
4. Tanggal dan Tempat Transaksi
Waktu atau tanggal transaksi harus dituliskan dengan jelas. Tanggal ini penting karena berkaitan dengan masa berlaku dokumen dan menjadi patokan saat melakukan balik nama atau pengurusan dokumen kendaraan lainnya. Selain tanggal, lokasi transaksi (kota) juga perlu dicantumkan.
5. Materai dan Tanda Tangan
Kwitansi dianggap sah dengan tanda tangan dari kedua pihak, yaitu penjual dan pembeli. Tanda tangan penjual menjadi bukti persetujuan dan pengesahan dari pihak yang menerima pembayaran. Untuk memperkuat legalitas dan memberikan kekuatan hukum tambahan pada dokumen, wajib ditempelkan materai sesuai ketentuan terbaru, yaitu materai Rp 10.000. Materai harus ditempelkan di bagian tanda tangan pihak yang menerima uang (penjual). Jika memungkinkan, hadirkan saksi untuk memperkuat legalitas dokumen.
Prosedur Penulisan Kwitansi Jual Beli Mobil yang Benar

Untuk memastikan kwitansi dibuat dengan benar dan tidak cacat hukum, ada beberapa langkah penulisan yang harus diikuti:
- Siapkan Format Baku dan Materai: Gunakan format baku yang mencakup semua elemen penting. Pertama-tama, siapkan materai Rp 10.000 dan tempelkan di bagian bawah, di atas area tanda tangan penjual.
- Isi Nomor Kwitansi: Di bagian atas, isi dengan nomor kwitansi yang bisa diisi dengan nomor plat kendaraan (nopol) atau nomor identifikasi unik lainnya. Nomor ini memudahkan pencatatan administrasi.
- Cantumkan Pembeli (Buyer): Isi bagian “Telah terima dari” dengan nama lengkap pembeli.
- Tulis Nominal Terbilang: Tuliskan jumlah uang yang disepakati dalam bentuk abjad atau terbilang.
- Deskripsikan Pembayaran: Di bagian “Untuk pembayaran” atau “Guna membayar,” deskripsikan unit mobil secara detail, termasuk merek, tipe, nopol, nomor rangka, dan nomor mesin.
- Tulis Nominal Angka dan Tanggal: Tuliskan jumlah uang dalam angka (Rp.) dan cantumkan tanggal serta tempat transaksi.
- Tanda Tangan dan Materai: Penjual wajib menandatangani di atas materai Rp 10.000. Dianjurkan pula untuk ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Penting juga untuk menuliskan informasi dengan jelas, disarankan menggunakan huruf kapital atau cetak komputer. Hindari coretan atau penghapusan; jika terjadi kesalahan, lebih baik buat ulang kwitansi yang baru.
Contoh Kwitansi Jual Beli Mobil (Template Acuan Resmi)
Berikut adalah struktur baku dan contoh kwitansi jual beli mobil yang dapat digunakan sebagai acuan resmi dalam transaksi jual beli mobil:
KWITANSI Nomor Kwitansi: ____________________ (Diisi dengan Nomor Kwitansi, contoh: 045/MOBIL/IX/2025)
| Telah diterima dari | : __________________________________________________ | (Nama lengkap pembeli) |—|—| | Alamat | : __________________________________________________ | (Alamat pembeli) | Uang sejumlah | : __________________________________________________ | (Diisi dalam bentuk angka) | (Terbilang) | : __________________________________________________ (Diisi dalam bentuk huruf/abjad) | Untuk pembayaran | : __________________________________________________ | (Detail mobil, contoh: Pembelian 1 unit mobil Toyota Avanza 1.3 G AT) | Nomor Polisi | : __________________________________________________ | (Contoh: B 1234 XYZ) | Nomor Rangka/NIK | : __________________________________________________ | (Nomor Identifikasi Kendaraan) | Nomor Mesin | : __________________________________________________ | (Nomor Mesin)
Rp. ____________________ (Diisi jumlah nominal angka yang sama dengan ‘Uang sejumlah’)
[Tempat, Tanggal]
Pihak Penjual, (tanda tangan & stempel) [Nama Penjual] Materai Rp10.000 (Tanda tangan penjual di atas materai)
Pihak Pembeli, (tanda tangan) [Nama Pembeli]
(Contoh kwitansi jual beli mobil itu atas skenario di atas sudah mencakup informasi penting seperti nama lengkap pembeli, jenis kendaraan, nomor identifikasi kendaraan, lokasi transaksi, serta nominal yang dibayarkan dalam bentuk angka dan terbilang.)
Kekuatan Hukum Kwitansi dan Perannya dalam Administrasi
Kwitansi jual beli mobil memiliki peran ganda: sebagai bukti finansial dan sebagai dokumen legalitas.
Bukti Sah Kepemilikan dan Pencegahan Sengketa
Kwitansi bukan hanya formalitas. Dokumen ini menjadi bukti sah kepemilikan kendaraan yang baru. Dengan mencantumkan informasi lengkap seperti nama kendaraan, nomor identifikasi kendaraan, nominal pembayaran, dan tanda tangan kedua pihak di atas materai, kwitansi memberikan kejelasan dan perlindungan hukum. Dokumen ini melindungi penjual maupun pembeli dari potensi sengketa di masa depan. Kwitansi yang lengkap dan sesuai aturan akan kuat secara hukum.
Kwitansi sebagai Dokumen Pendukung Balik Nama (Mutasi)
Salah satu fungsi terpenting kwitansi yang sah adalah sebagai dokumen pendukung untuk pengurusan balik nama BPKB dan STNK.
Dalam proses administrasi kendaraan di Samsat, kwitansi harus dilampirkan bersama berkas lain seperti fotokopi KTP, BPKB, dan STNK. Kwitansi ini memiliki kekuatan hukum dan digunakan sebagai salah satu dokumen pendukung ketika melakukan mutasi atau balik nama kendaraan.
Proses balik nama meliputi penyerahan dokumen lengkap ke Samsat, di mana identifikasi kendaraan seperti nomor rangka dan nomor mesin akan dicek untuk memastikan data valid dan sesuai. Setelah semua syarat terpenuhi dan biaya administrasi dibayarkan, Samsat akan menerbitkan STNK dan BPKB baru atas nama pembeli.
Mengenali Ciri-Ciri Kwitansi Jual Beli Mobil Palsu

Untuk menghindari penipuan saat melakukan transaksi mobil bekas, penting untuk mengetahui ciri-ciri kwitansi palsu yang patut diwaspadai. Kwitansi palsu dapat dicirikan oleh beberapa hal:
- Tidak Ada Materai atau Materai Bekas: Kwitansi palsu seringkali tidak menggunakan materai atau menggunakan materai bekas pakai, padahal materai Rp 10.000 wajib untuk legalitas.
- Tulisan Tangan Tidak Konsisten: Tulisan tangan pada kwitansi terlihat tidak konsisten atau terlihat sengaja dibuat-buat.
- Data Kendaraan Tidak Lengkap: Kwitansi palsu seringkali tidak mencantumkan data kendaraan secara lengkap atau datanya tidak sesuai dengan kondisi fisik mobil.
- Identitas Tidak Jelas: Tidak mencantumkan identitas jelas penjual dan pembeli yang bertanggung jawab.
- Tanggal Tidak Jelas: Tidak ada tanggal transaksi yang jelas.
Dengan memahami ciri-ciri ini, pembeli dapat memastikan bahwa dokumen transaksi yang dimiliki adalah sah, kuat secara hukum, dan dapat digunakan untuk keperluan administratif.
Penutup
Membuat kwitansi jual beli mobil yang sah dan benar adalah langkah awal yang krusial dalam proses perpindahan kepemilikan kendaraan. Kwitansi yang ditulis lengkap dan sesuai dengan ketentuan hukum di Indonesia memastikan bahwa transaksi benar-benar aman dan legal. Dokumen ini, yang mencakup identitas lengkap, detail kendaraan (termasuk nomor rangka dan mesin), nominal angka dan terbilang, serta ditandatangani di atas materai Rp 10.000, memberikan perlindungan hukum dan memudahkan proses administrasi kendaraan, seperti balik nama STNK dan BPKB. Selalu simpan salinan kwitansi (baik fisik maupun digital) sebagai dokumentasi bagi kedua belah pihak.
