Cara Ganti Oli Power Steering, Fungsi & Tips Memilih Oli

Oli power steering harus secara berkala diganti terutama setelah mobil digunakan setelah 4 tahun atau setara dengan 80.000 kilometer. Namun tetap rutin melakukan pengecekan setiap 40.000 kilometer.Hal ini wajib diperhatikan, jika tidak tentu akan membahayakan stir kemudi Sobat Carsome! Mengapa demikian? Yuk, simak ini rangkuman dari Carsome mengenai bagaimana cara ganti power steering! 

Apa Itu Power Steering?

 

cara-ganti-oli-power-steering

Masih banyak yang keliru dengan Power Steering itu sendiri. Secara garis besarnya, power steering adalah teknologi hidrolik yang difungsikan untuk memberikan keringan pada kendali kemudi mobil Anda. 

Power steering itu sendiri memiliki teknologi yang dibagi menjadi dua yaitu Power steering hidrolik dan power steering elektrik. Nah, pada kedua jenis power steering tersebut dibutuhkanlah oli power steering untuk memberikan amunisi agar percepatan setir kemudi tidak berat dan kaku. Sehingga, pengemudi menjadi lebih nyaman mengemudikannya. 

Mengapa Oli Power Steering Penting Diganti? 

Untuk mengganti oli power steering biasanya dibutuhkan sekitar 2.5 liter oli yang biasanya berkisar Rp 300.000,00. Berikut adalah alasan mengapa oli dari komponene tersebut perlu diganti:

Menunjang Pergerakan Mesin

Oli power steering sangat penting untuk diganti karena fungsinya untuk menunjang pergerakan yang menghantarkan tekanan pada mesin yang hidup. Khususnya pada komponen power steering yang terdiri dari dua bagian yaitu rack dan pinion. Dua komponen ini saling bekerja dan digerakkan oleh tekanan yang diberikan oleh oli power steering. 

Putaran Stir Lebih Mudah

jauh lebih enteng dan ringan saat mengemudi berbelok terutama dalam jalanan yang berliku dan menikung. 

Stir Mobil Malfungsi dan Bergetar 

Kekurangan oli  bisa menyebabkan stir mobil rentan bergerak dan bergetar khususnya saat melewati jalan yang berliku. Ini biasanya disebabkan karena pompa steering rack tidak menerima oli power steering dengan cukup. Sehingga. membuat tenaga steering rack menjadi berkurang dan kemudi berat. Ini juga bisa diindikasikan adanya kebocoran pada pompa, selang atau klem pada steering rack. 

Kapan Harus Mengganti Oli Power Steering? 

Secara interval waktu yang disarankan adalah dalam kurun waktu kilometer mobil mencapai  40.000 km. Namun, jika Anda merasa power steering sulit untuk dikendalikan. Maka, sebaiknya untuk melakukan pengecekan pada oli power steering. Berikut adalah tips kapan harus menggantinya:

Warna Berubah

Warna oli power steering yang sudah berubah dari warna merah bening menjadi keruh penuh kotoran atau coklat tua. Ketika menemukan warna oli sudah kental dan berwarna gelap ini bisa menyebabkan karet-karet di rack steer menjadi rusak dan bocor.

Setelah Terkena Banjir

Jika mobil terkena banjir sudah pasti akan membuat power steering menjadi berat. Jika volume air yang masuk ke dalam mesin, biasanya membuat terjadinya kebocoran. Anda dapat melihat terdapat rembesan oli di sekitar steering rack.

Setir Sulit Diputar dan Berbunyi 

Saat Anda merasa stir kemudi sudah sulit diputar, maka ini waktunya untuk Anda mengganti oli power steering Anda. Jika Anda mendengar suara mengerang keluar dari area setir juga menandakan oli sudah wajib diganti. 

Bacaan Terkait:
Mobil Keluarga Murah,Irit, Nyaman, MPV Pilihan
Harga Mobil Bekas Dibawah 100 Juta Terbaru di Tahun 2021 Pilihan Carsome!
Rekomendasi Mobil 1500cc Paling Irit

Cara Mengganti Oli Power Steering? 

Mengganti oli power steering memang bagian dari servis berkala mobil, biasanya dilakukan setiap 4 tahun atau ketika jarak tempuh mobil sudah mencapai 80.000 kilometer. Jika penggantian 

  1. Sebelum menguras, matikan mesin terlebih dahulu dan buang oli di dalamnya menggunakan selang. Ada dua selang yang saling berhubungan. Selang yang besar menghubungkan reservoir ke pompa steering yang memiliki tekanan tinggi. Lalu yang kecil mengalirkan oli dari gear box power steering ke reservoir yang memiliki tekanan rendah. 
  2. Lepaskan selang kecil dan sambungkan selang kepada wadah penampungan. Gunakan botol plastik bening agar bisa melihat warna olinya. Tutup lubang bekas selang kecil untuk menampung olinya.
  3. Kuras hingga habis oli lama power steering, lalu tuangkan yang baru sampai batas pengisian. 
  4. Nyalakan mesin kendaraan, supaya oli lama terkuras habis menuju selang kecil. Pengurasan harus dibarengi dengan pengisian oli baru agar tidak ada gelembung udara pada saluran olinya. 
  5. Tuangkan terus sampai melihat oli yang keluar dari selang balik. Jika oli baru yang dituang sudah habis, segera matikan mesin. Pasang kembali selang balik pada salurannya. 
  6. Untuk mengeluarkan udara yang kemungkinan masuk saat pengurusan. Nyalakan mesin kendaraan,putar kemudi ke kiri atau ke kanan penuh dan kembalikan memutar berlawan ke posisi awal setir dan kembalikan ke posisi netral. Lakukan berkali-kali hingga getaran hilang. 
  7. Periksa ulang tingkat oli pada reservoir keadaan dan tutup rapat. 

Perbedaan Oli Steering dengan Oli Mesin

Tips memilih oli power steering yang tepat agar mesin bekerja lebih optimal adalah dengan memilih cairan yang sesuai. Ini mengapa penggunaan oli untuk power steering sendiri tidak bisa menggunakan oli mesin. Mengapa? Karena oli mesin mengandung zat aditif yang lebih kompleks untuk menjaga kekentalan oli, bahkan deterjen untuk membersihkan komponen mesin yang dilalui oli agar terbebas dari karat hingga zat anti gesekan. Sehingga dari fungsi ini saja sudah sangat membedakan fungsi oli mesin dan oli itu sendiri. 

Tips Memilih Oli yang Tepat

Kunci utamanya adalah menggunakan cairan oli yang tepat. Untuk oli steering yang tersebar di pasaran ada baiknya Anda melakukan penyesuaian terlebih dahulu dengan kondisi mobil. Perhatikan kualitas oli yang akan dipilih dari sisi kekentalan. Untuk memilihnya sebenarnya tidak jauh beda dengan cara memilih oli mesin pada umumnya. Perhatikan kebutuhan mobil Anda, berikut tips yang dapat Anda coba lakukan: 

Kenali Jenis Transmisi Mobil 

Biasanya transmisi manual dan otomatis tentu memiliki power steering yang kebutuhannya berbeda. Untuk itu dalam memilih oli yang sesuai, maka pastikan menjelaskan dengan tepat juga jenis transmisi mobil Anda. 

Kandungan Stop Leak 

Pada kendaraan terdapat seal yang mudah berkarat dan getas, fungsi seal ini tentunya menunjang kinerja mesin mobil. Bahayanya jika seal semakin getas, ini akan membuat seal mengeras dan menyusut. Dengan adanya kandungan zat aditif, ini bisa membuat seal yang getas tersebut dapat bertahan lebih lama. Selain itu juga, stop leak umumnya mengandung anti bocor dan buih. Sehingga ini membuat keadaan seal menjadi lebih kuat. 

Kandungan Anti Korosi dan Mengandung Nylon

Pastikan untuk memilih oli untuk power steering yang mengandung zat aditif untuk mencegah korosi terjadi. Pelumas harus mampu mengurangi terjadi gesekan. Pastikan kandungan nylonnya dapat meredam panas berlebih agar power steering tidak mudah haus. 

Tidak mudah menguap 

Kenali dan tanyakan cairan atau pelumas mana yang paling dapat tahan lama dan awet, biasanya rekomendasi produk yang diberikan pada Anda nantinya adalah produk oli  yang bisa membantu memperpanjang usia seal dan berbagai komponen karet power steering. 

Ingin Beli Mobil Bekas Berkualitas? Carsome Aja! 

Tenang saja, Anda tidak perlu rumit dan pusing ketika ingin membeli mobil dengan budget pas. Semua mobil yang ada di Carsome adalah mobil yang sudah pasti melalui 175 titik inspeksi. Sehingga, Anda tidak perlu lagi mengkhawatirkan mesin hingga performa mobil bekas yang akan dipilih. Konsultan Carsome selalu siap membantu Anda untuk mendapatkan mobil bekas berkualitas Anda di sini! Jadi, tunggu apa lagi? Kunjungi dapatkan pilihan mobil bekas berkualitas Anda!

Baca juga: Cara Merawat Mobil yang Jarang Dipakai Saat Pandemi